Dari artikel ini kami akan membahas tentang pengujian infra red rejection pada kaca film. Sebelumnya kami akan sharing tentang mengenai alat tester kaca film. Pada awalnya sebelum berkecimpung di dunia kaca film kami mempunyai patokan bila membeli kaca film itu selalu melihat dari hasil test dari alat 3M. Melihat hasil yang nampak dilayar tester itu tinggi jadi kami beranggapan kalo kaca film itu bagus dan pastinya dingin di pandang. Beberapa unsure dari matahari yang biasa di gunakan di setiap spesifikasi kaca film:
Baca juga Ciri Khas Kaca Film 3M Crystalline 40 Asli
- Visible Light Transmitted : Persentasi dari sinar cahaya yang terlihat dan menembus kacafilm.
- UV Rejection : Persentase dari sinar UV yang ditolak / dipantulkan oleh kaca film.
- Visible Light Reflection : Persentase tingkat bayangan / efek pantulan cermin yang dimiliki kaca film.
- IR Rejection : Persentase dari sinar infrared yang ditolak / dipantulkan oleh kaca film.
- Total Solar Energy Rejected : Persentase keseluruhan total panas yang ditolak / dipantulkan oleh kaca film.
Baca juga Pasang Kaca Film Pada Mobil Dengan Mudah
Dari limaunsure tersebut mana yang bisa dijadikan tolak panas secara keseluruhan? Jawabannya adalah Total Solar Energy Rejected ( TSER ) yang merupakan garis besar yang bisa menjadi ukuran tolak panas suatu kaca film. Tapi ini kadang dipalsukan atau di upping oleh merek – merek kaca film yang beredar di Indonesia. Jadi bagaimana kita bisa mengetahui kebenaran TSER tersebut?
BTU sendiri itu perhitungannya agak complicated jadi kalo TSER yang benar itu pasti dispesifikasi produk mencantumkan hasil uji lab ternama yang bisa di pertanggungjawabkan. IR rejection sendiri pada dasarnya bisa sedikit mencerminkan tolak panas pada sebuah kaca film tapi alat yang beredar sekarang itu tidak bisa mengukur secara maksimal, kenapa tidak maksimal? Karena hanya bisa mengukur dari 900nm sampai 1,000nm saja padahal alat yang baik itu mengukur dari 1,000 -2,500 nm (kestabilan kaca film lebih terjamin dan awet bila hasil yang terteraitu baik). Alat yang beredar di negeri kita ini bukan standard untuk mengetes tolak panas pada kaca film. Jadi lebih hati – hati dalam memilih kaca film dan jangan tergiur dengan spesifikasi yang bagus pada brosur kaca film yang ditawarkan. Banyak bertanya dan cari informasi dulu supaya pilihan yang dipilih tidak bikin kecewa. Semoga info ini bisa membantu buat yang berencana mengganti kaca film. Sekarang kita balik membahas tentang pengujian infra red rejection pada kaca film.
Baca juga Tingkat Kegelapan Kaca Film yang Berkualitas untuk Mobil Anda
Belakangan ini banyak merk yang asal – asalan memberikan spesifikasi Infra Red Rejection (IRR) yang tinggi (sampai 99%) menggunakan alat transmission meter 3M dengan wavelength 900-1000nm. Apakah semua kaca film IRR 99% dari hasil test dengan alat transmission meter 3M tersebut memiliki performa tolak panas yang sama? Jawabannya belum pasti.
NIR (Near Infrared Spectrum) itu rangenya dari 780-2500nm. Belum ada alat test sederhana yang bisa melakukan pengukuran rata-rata IRR dalam semua range wavelenght NIR, kecuali test lab. Ada beberapa manufactur yang memberikan pengukuran infra red dalam wavelength 900-1000nm dan mereka menggunakannya sebagai marketing gimmick dan sales tools dengan menyatakan bahwa spesifikasi IRR kaca filmnya 99%. Padahal infra red rejection yang disebut menyumbang 50% dari TSER itu harusnya dalam pengukuran wavelenght NIR (780-2500nm), bukan hanya 900-1000nm. Di samping ini illustrasi wavelength pengukuran 900-1000nm (area biru). Dalam kenyataannya bila kita ukur dalam NIR wavelength 780-2500nm maka dimungkinkan hasilnya IRR rata2 dalam wavelength NIR (780-2500nm) hasilnya hanya 80 – 87%, beda dengan real yang di berikan IRR 99% yang dihasilkan dengan alat transmittion meter wavelenght 900 – 1000nm.
Contoh pengujian perorangan / personal yang menggambarkan bahwa alat trasmission meter wavelenght 900 – 1000nm dapat menjadi alat manipulasi pengukuran infra-red sebagai sales tools. Ukuran tolak panas kaca film bukanlah infra red rejection, tetap yang paling benar adalah mengacu pada spesifikasi TSER (Total Solar Energy Rejected). Spesifikasi TSER yang valid adalah TSER yang di claim berdasarkan hasil test lab lembaga pengujian internasional yang credible, Bukan TSER claim pabrikan apalagi hanya claim pemegang merk tanpa dasar hasil test lab.